4 PILAR

PROGRAM PEHCI

TAHFIZH

Terbagi dua: HIFZoL & OFFLINE

Baca Detail
TAHFIZH

TAMAN BACAAN

Layanan bahan bacaan untuk murid & masyarakat sekitar

Baca Detail
TAMAN BACAAN

PELATIHAN

Terbagi dua: Pelatihan Guru & Pesantren Kilat

Baca Detail
PELATIHAN

BANGUN MUSHOLLA

Terbagi dua: Wakaf Tanah & Bangunan Musholla

Baca Detail
BANGUN MUSHOLLA
HIFZoL

Menghafal dari rumah - Tidak dipungut biaya

Image
Image
Image
Image
Image
Image

Blog

PEHCI

Lorem Ipsum is simply dummy of printing and typesetting and industry. Lorem Ipsum been.

ZAKAT

Zakat artinya adalah membersihkan dengan arti membersihkan harta yang bersih. Zakat adalah rukun islam ketiga. Zakat terbagi dua. Yaitu zakat fitrah dan zakat mal.

Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan sekali dalam setahun pada saat idul fitri. Sedangkan zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan untuk membersihkan harta.

Gambar 1.1 (Orang berzakat)

Image
Hakekat Perjalanan Haji
Hakekat Perjalanan Haji

Oleh: Ibu Siti Nuzilah dkk.

Catatan Kajian Ba'da Subuh Senin, 19 Juni 2023. Tempat: Hotel Saraya Tauhid, Mekah.
Nama Ustadz: Aunur Rafiq Saleh

• Bahwa perjalanan haji itu pada hakekatnya merupakan 4 perjalanan. Masing-masing perjalanan memberikan pelajaran tersendiri bagi kita karena sarat pelajaran di dalamnya. Empat perjalanan tersebut adalah:

1. Perjalanan Fisik.

Kita memerlukan kesehatan untuk bisa menunaikan ibadah haji.

• Perjalanan fisik ini disebutkan Allah dalam firman-Nya:

وَاَ ذِّنْ  فِى  النَّا سِ  بِا لْحَجِّ  يَأْتُوْكَ  رِجَا لًا  وَّعَلٰى  كُلِّ  ضَا مِرٍ  يَّأْتِيْنَ  مِنْ كُلِّ  فَجٍّ  عَمِيْقٍ 

"Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh," (QS. Al-Hajj: 27)

* Dalam perjalanan fisik ini kita masih bisa menggunakan berbagai sarana perjalanan yang tersedia seperti pesawat udara, kapal laut, kursi roda, onta dan lainnya. Semuanya itu boleh digunakan untuk memudahkan perjalanan ibadah ini. Bahkan para jamaah haji diwajibkan saling membantu untuk meringankan perjalanan ini.

2. Perjalanan Sejarah:

Kita seolah memasuki lorong waktu untuk menyaksikan bukti-bukti sejarah pada masa Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw. Bukti-bukti sejarah jaman Nabi tersebut bahkan masih ada sampai saat ini setelah berlangsung selama lebih dari 4 ribu tahun sejak Nabi Ibrahim as.

• Dalam perjalanan sejarah ini banyak ibrah dan pelajaran yang bisa diambil. Diantaranya pengorbanan Nabi Ibrahim beserta keluarga dalam berdakwah dan melaksanan ajaran-ajaran Allah.

• Kesiapan Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya karena mematuhi perintah Allah. Di Mina ada monumen atau tanda tempat Nabi Ibrahim as membaringkan putranya, Ismail as, untuk disembelih.

• Di Mina juga ada tempat dihancurkannta pasukan gajah atau Abrahah.

• Demikuan pula sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menyampaikan ajaran Islam.

• Tempat melontar bernama Aqabah, mengingatkan janji setia orang-orang Madinah untuk membela Nabi saw dan dakwahnya. Di tempat peristiwa ini dibangun monumen bernama " Masjid Bai'at", sekitar 200 meter setelah Aqabah ke arah Mekah.

• Dari perjalanan sejarah ini para jamaah haji mendapat pelajaran untuk berpartisipasi dalam memperjuangkan Islam. Masing-masing sesuai kemampuan dan kapasitasnya. Semua posisi dan kemampuan yang dikaruniakan Allah harus digunakan untuk mengajak manusia melaksanakan ajaran Islam dan memperjuangkan Islam.

3. Perjalanan Menuju Allah.

Firman Allah:

يَوْمَ  لَا  يَنْفَعُ  مَا لٌ  وَّلَا  بَنُوْنَ 

"(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna," (QS. Asy-Syu'ara': 88)

اِلَّا  مَنْ  اَتَى  اللّٰهَ  بِقَلْبٍ  سَلِيْمٍ 

"kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih," (QS. Asy-Syu'ara': 89)

* Kendaran dalam perjalanan ini menggunakan hati. Karena itu kita harus bersihkan hati dari semua penyakit yang bisa menghambat dan mengganggu perjalanan ini. Terutama penyakit kesombongan karena harta, pangkat, jabatan, ilmu dan lainnya. Karena itu dalam perjalanan haji ini jangan membawa-bawa pangkat, jabatan, kekayaan dan kebanggan duniawi lainnya agar hati kita bisa jernih dan dekat kepada Allah.

• Sebelum mencapai puncak ibadah haji, hati harus dikondisikan dengan melakukan berbagai ibadah, dzikir, istighfar, doa, munajat dan berbagai arahan dan pencerahan agar senantiasa dalam kondisi bersih, ikhlas, tawadhu' merendahkan diri kepada Allah dan saling menolong antar sesama saudara perjalanan.

• Dengan berbagai pengondisian ini hati mendapat kekuatan dan bekal terbaiknya yaitu takwa. Firman Allah:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

"Bawalah bekal, karena sesungguhnta sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempuntai akal sehat!". (al-Baqarah: 197)

• Dengan bekal ini diharapkan jamaah haji memasuki puncak haji (dari tanggal 8 -13 Dzulhijjah, khususnya saat wuquf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah) telah siap hati untuk melakukan mi'raj atau perjalanan hati menuju Allah melalui haji ini dan menerima limpahan karunia dari Allah; berupa ampunan dan surga-Nya.

4. Perjalanan Akherat.

Haji merupakan miniatur perjalanan di alam akherat.

• Di dalam surat al-Haj, Allah tidak langsung berbicara tentang haji. Tetapi di ayat pertama hingga beberapa ayat berikutnya Allah berbicara tentang peristiwa di hari kiamat. Firman Allah:

يٰۤـاَيُّهَا  النَّا سُ  اتَّقُوْا  رَبَّكُمْ  ۚ اِنَّ  زَلْزَلَةَ  السَّا عَةِ  شَيْءٌ  عَظِيْمٌ

"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar." (QS. Al-Hajj: 1)

* Ini mengisyaratkan bahwa perjalanan haji ini harus juga mengingatkan kita tentang perjalanan manusia di alam akhirat.

• Perpisahan dengan anak, keluarga, harta dan orang yang dicintainya selama perjalanan haji ini mengingatkan tentang suasana di akhirat yang pasti akan dihadapinya. Firman Allah:

يَوْمَ  يَفِرُّ  الْمَرْءُ  مِنْ  اَخِيْهِ 

"pada hari itu manusia lari dari saudaranya," (QS. 'Abasa: 34)

وَاُ مِّهٖ  وَاَ بِيْهِ 

"dan dari ibu dan bapaknya," (QS. 'Abasa: 35)

وَصَا حِبَتِهٖ  وَبَنِيْهِ 

"dan dari istri dan anak-anaknya."
(QS. 'Abasa: 36)

لِكُلِّ  امْرِئٍ  مِّنْهُمْ  يَوْمَئِذٍ  شَأْنٌ  يُّغْنِيْهِ 

"Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya." (QS. 'Abasa: 37)

• Bahkan tatkala kita menyaksikan gunung-gunung batu di kanan-kiri kita di Arab ini, harusnya mengingatkan kita bahwa batu-bat uitu nantinya menjadi salah satu bahan bakar neraka. Bahan bakar di neraka adalah manusia dan batu. Firman Allah:

فَا تَّقُوْا  النَّا رَ  الَّتِيْ  وَقُوْدُهَا  النَّا سُ  وَا لْحِجَا رَةُ  ۖ اُعِدَّتْ  لِلْكٰفِرِ يْنَ

"... maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 24)

* Perjalanan haji ini harus mampu membuat kita takut kepada neraka karena tidak ada manusia yang mampu tinggal di neraka sekalipun hanya sejenak. Cobalah renungkan ayat yang menggambarkan suasana tinggal di neraka: Bertikar tidur dengan api dan berselimut dengan api. Firman Allah:

لَهُمْ  مِّنْ  جَهَـنَّمَ  مِهَا دٌ  وَّمِنْ  فَوْقِهِمْ  غَوَا شٍ  ۗ وَكَذٰلِكَ  نَجْزِ ى  الظّٰلِمِيْنَ

"Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-A'raf: 41)

* Semoga taushiyah ini bermanfaat dan menjadi renungan bersama

Image